Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Survei Tren Medis Global 2023 oleh Willis Towers Watson (WTW) menunjukkan biaya kesehatan tahun 2023 di Asia Pasifik melonjak hingga 10,2 persen
Kenaikan ini mungkin mencerminkan dampak dari gaya hidup sedentari karena meningkatnya kerja jarak jauh (work from home) dan dalam beberapa kasus, adanya pembatasan kegiatan masyarakat.
Sedentari merupakan kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit.
Hal ini dapat memengaruhi kesehatan karyawan yang kemudian menurunkan produktivitas dan kinerja karyawan.
Dengan demikian, penting bagi pengusaha untuk selalu memastikan kesehatan para karyawannya.
Baca juga: Lengkapi Alat Kesehatan di Rumah Sakit se-Indonesia, Kemenkes Siapkan Dana Rp 3,5 Triliun
Sejalan dengan hal tersebut, pada 2023 ini Good Doctor berfokus untuk memperluas dan memperkuat kemitraan B2B dengan menawarkan Population Health Management (PHM).
Implementasi PHM di lingkungan kerja Good Doctor diawali dengan program medical check-up untuk para karyawan.
Setelah karyawan melakukan medical check-up, tim dokter menganalisis hasil medical check-up itu dan memberikan saran kepada setiap karyawan.
Kemudian, dibuat program kesehatan khusus yang disesuaikan dengan hasil medical check-up setiap karyawan seperti pola makan dan olahraga.
Jika diperlukan, tim dokter akan merekomendasikan tindakan kuratif preventif untuk mencegah penyakit semakin parah.
Kondisi karyawan terus dipantau sekaligus mendorong karyawan untuk mampu mengelola kesehatannya sendiri.
Baca juga: Apa Itu Sodium Cocoyl Isethionate dan Apa Manfaatnya bagi Kesehatan Kulit
"Dengan melakukan medical check-up, kita dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita sehingga jika ada masalah dapat segera ditangani sebelum penyakit semakin parah yang mengakibatkan biaya pengobatan jauh lebih besar," ujar Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana dalam siaran pers, Selasa (17/1/2023).
Selain medical check-up, banyak program lain yang ditawarkan untuk meningkatkan kesehatan karyawan baik secara fisik maupun mental sehingga kinerja karyawan meningkat.
Seperti program kesehatan mental, penurunan berat badan, pencegahan diabetes dan penyakit kronis lainnya yang disebabkan gaya hidup tidak sehat serta berbagai program kesehatan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan mitra.
Dikutip dari doereninsurance.com, perusahaan perlu menyediakan layanan telemedicine karena telemedicine dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih sehat dan produktif.
Karyawan tidak perlu mengambil cuti dari pekerjaan untuk mengunjungi dokter mereka, sambil tetap mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Layanan telemedicine juga mengurangi biaya perawatan kesehatan preventif bagi karyawan. Biaya perawatan kesehatan umum terus meningkat, menyebabkan banyak orang melewatkan janji temu perawatan rutin mereka untuk menghemat uang.
Tanpa perawatan preventif, karyawan lebih rentan terhadap kondisi kronis yang memerlukan perawatan bedah dan/atau khusus yang lebih canggih dan mahal.