Makna Tema, Logo, dan Slogan Hari Gizi Nasional 2023
Dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional 2023 ini Kemenkes berfokus pada permasalan stunting di Indonesia.
Hal itu terkait permasalahan Stunting yang belum mencapai target.
Serta evidence bahwa konsumsi protein hewani berkorelasi mencegah Stunting.
Angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4 persen (SSGI 2021).
Meskipun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 27,7 persen (SSGI 2019).
Namun masih butuh upaya untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%.
Data SSGI 2019-2021 dari Kemenkes, menunjukkan Stunting terjadi sejak sebelum lahir.
Peningkatan stunting terjadi paling banyak pada rentang usia 6 bulan 13,8% ke 12 bulan 27,2%.
Melihat data tersebut, maka pada momen ini dapat menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran pentingnya terpenuhi gizi ibu sejak hamil, menyusui dan gizi pada MP-ASI balita.
Baca juga: Balita Korban Selamat Pembunuhan Wowon Kurang Gizi dan Tanpa Ibu, Bagaimana Nasib Pendidikannya?
Sementara itu berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2019 menunjukkan konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia.
Data tersebut menunjukan konsumsi protein per kapita di Indonesia masih tergolong rendah.
Walaupun Indonesia dengan kekayaan alamnya memiliki potensi sumber daya protein hewani.
Oleh karenanya pada peringatan Hari Gizi Nasional 2023 ini, terfokus juga pada konsumsi protein hewani di Indonesia.
Sebab dengan protein hewani setiap makan akan mempercepat penurunan stunting.
Untuk itu Kemenkes menghimbau kepada semua pihak dapat menggaungkan Protein Hewani Cegah Stunting, dengan menggunakan logo, poster, backdrop dan spanduk tersebut.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)