Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan 2021.
"Angka stunting tahun 2022 turun dari 24,4 persen [tahun 2021] menjadi 21,6 persen. Jadi turun sebesar 2,8 persen," ungkap Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Syarifah Liza Munira pada laman resmi dilansir Tribunnews, Minggu (29/1/2023).
Namun Indonesia masih punya target menurunkan stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
Agar, kata Liza dapat mencapai target 14 persen di tahun 2024 diperlukan penurunan secara rata rata 3,8 persen per tahun.
Baca juga: Cegah Stunting, Pemerintah Alihkan Biskuit sebagai PMT Jadi Makanan Lokal
Selain stunting, dalam SSGI juga mengukur tiga status gizi lainnya, yakni balita wasting (penurunan berat badan), underweight (berat badan kurang), dan overweight (berat badan berlebih).
Di sisi lain, walau angka stunting menurun, angka balita wasting dan underweight mengalami peningkatan.
Yakni angka wasting naik 0.6 persen dari 7,1 persen pada 2021 menjadi 7,7 persen pada 2022.
Sementara underweight naik 0,1 persen dari 17,0 pada 2021 dan 17,1 persen pada 2022.
Underweight adalah kondisi saat berat badan anak berada di bawah rentang rata-rata atau normal.
Kemudian pada kasus balita overweight terjadi penurunan 0,3 pwrsen dari 3,8 persen tahun 2021 menjadi 3,5 persen pada 2022.