Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perokok pasif dan aktif sama-sama berisiko menderita kanker paru-paru.
Hal ini diungkapkan oleh Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr M Yadi Permana, SpB(K)Onk.
"Secara umum perokok aktif dan pasif sama-sama memiliki risiko (kanker paru-paru). Nah ini perlu menjadi perhatian untuk perokok, " ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (3/2/2023).
Setidaknya, jika memang tidak bisa dilarang untuk berhenti merokok, maka jangan merokok di dekat istri, terutama anak.
"Apa lagi di depan anak-anak," tegasnya.
Anak-anak berisiko yang terpapar asap rokok sejak dini berisiko mengalami kanker paru-paru.
Apalagi setelah remaja hingga dewasa, ia menjadi perokok pula.
Baca juga: Nyeri Pinggang hingga Saraf Kejepit, Perokok Rentan Mengalaminya, Ini Penjelasan Dokter
"Melanjutkan, mencontoh bapaknya yang perokok. Sehingga ia jadi perokok, otomatis paparan zat karsinogenik dari rokok lebih lama," katanya lagi.
Bukan tidak mungkin anak muda bisa mengalami kanker paru-paru.
"Itu bisa saja. Karena sudah terpapar sejak kecil dari bapaknya atau orang terdekat. Kemudian beranjak usia remaja dia merokok sendiri sampai dewasa, belum usia 40 tahun dia sudah mengalami kanker," tutupnya.