Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit kanker masih menjadi momok yang menakutkan.
Banyak informasi yang berseliweran di media sosial sehingga memunculkan salah kaprah di tengah masyarakat.
Baca juga: Menkes Sebut Stunting Seperti Kanker, Imbau Jangan Sampai Stadium Empat
Salah satunya seperti anggapan penderita kanker tidak diperkenankan beraktivitas seperti biasa.
Terkait hal ini, Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr M Yadi Permana, SpB(K)Onk berikan penjelasan.
Ia sendiri mendorong pasien kanker untuk beraktivitas seperti biasa.
"Justru saya mendorong pasien kanker untuk beraktivitas seperti biasa. Karena adanya dukungan dari komunitas dapat mendorong terjadinya penyembuhan," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (3/2/2023).
Baca juga: Peringati Hari Kanker Sedunia 4 Februari, Kenali Apa Itu Kanker dan Pengobatannya
Menurut, tidak ada kekhususan bagi penderita kanker dalam beraktivitas.
"Sebetulnya tidak ada kekhususan. Tidak boleh capek. Namun yang perlu diperhatikan adalah saat pengobatan," katanya lagi.
Ia pun memberikan contoh seperti kanker payudara.
Dari stadium awal hingga lanjut, jika telah menyelesaikan pengobatan diharapkan untuk tidak bekerja terlebih dahulu.
Apa lagi setelah pengobatan jalur kemoterapi.
Karena pada saat seminggu pertama pasca kemoterapi, biasanya daya tahan tubuh sedang turun.
"Sehingga diharapkan tidak bekerja terlalu capek, atau pun kalau misalnya harus bekerja diharapkan dari rumah atau menggunakan masker," paparnya lagi.
Karena dalam kondisi daya tahan tubuh yang lemah bisa mudah terinfeksi penyakit.
Tertular batuk pilek dan sebagainya yang bisa merugikan pasien sendiri.
Namun ia pung mengingatkan untuk bekerja sesuai dengan proporsi dan jangan berlebihan.