Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar informasi jika mengonsumsi banyak daging merah dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD - KHOM pun memberikan tanggapan.
"Ada suatu penelitian di Amerika yang menyatakan bahwa mengonsumsi daging merah yang berlebihan meningkatkan risiko kanker. Penelitian itu terhadap kanker usus," ungkapnya saat ditemui di bilangan Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Namun, penelitian ini kata dr Jeffry tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia.
Karena di Amerika, jumlah atau porsi makan daging merah yang dikonsumsi jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia.
"Tetapi kalau kita pernah tahu proporsi makan Amerika, dibandingkan kita, penelitian ini enggak valid," katanya lagi.
Baca juga: Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita: Pisang, Wortel, Brokoli, hingga Daging Merah
Masyarakat Indonesia, sebagian besar sudah kenyang jika mengonsumsi steak daging merah dengan berat 200 gram.
"Tapi kalau kita lihat mereka (masyarakat Amerika) sekali makan 500 gram," paparnya.
Di sisi lain, dr Jeffry mengatakan jika daging merah baik dikonsumsi, khususnya pada pasien yang menjalani pengobatan seperti kemoterapi.
Saat menjalani pengobatan daging merah adalah sumber protein yang baik.
"Jadi jangan takut untuk makan daging untuk ukuran orang Indonesia. Menjalani pengobatan justru membutuhkan berbagai variasi makanan. Termasuk salah satunya adalah daging," pungkasnya.