Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Kesehatan RI mengirimkan tim medis dan logistik kesehatan tahap awal untuk membantu penanganan gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah.
Plt. Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Sumarjaya mengatakan dalam misi kemanusiaan ini, Kementerian Kesehatan akan mengirimkan 65 tenaga medis.
Baca juga: Kisah Proteo, Anjing asal Meksiko yang Gugur saat Mencari Korban Gempa Turki
Selai itu Kemenkes akan mengirimkan 2,5 ton logistik kesehatan.
Terdiri dari logistik non medis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP).
Tenaga medis yang dikirim terdiri dari 3 jenis yakni dokter spesialis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan.
“Tim medis ini akan diberangkatkan hari Senin, dalam satu kloter dengan pesawat khusus,” kata Sumarjaya pada website resmi Kemenkes dikutip Tribunnews, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal pada Anak Terjadi Lagi, Wapres Minta Kemenkes Investigasi
Dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis orthopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiatater
Tenaga kesehatan yakni dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, Psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi dan kesehatan lingkungan.
Tenaga pendukung kesehatan diantaranya administrasi, logistik, dan koordinator kesehatan.
Nantinya, tim kesehatan dari Kemenkes akan bergantung dengan 39 tenaga medis dari TNI, Polri dan BNPB sebagai Emergency Medical Team (EMT).
Dengan demikian total tenaga medis yang akan diberangkatkan ke Turki dan Suriah sebanyak 104 orang.
Dengan pertimbangan itu, pemerintah Indonesia akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2.
Baca juga: Menlu RI: 4 Pesawat akan Bawa 80 Ton Bantuan RI untuk Turki dan Suriah
Karena peralatan dan layanan kesehatan yang disediakan tergolong lengkap serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.