Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kanker leher rahim dan kanker payudara menjadi dua kasus kanker terbanyak di Indonesia.
Dari data Global Burden Cancer (globocan), jumlah kasusnya sekitar 65.858 atau sekitar 16,6 persen untuk kanker payudara.
Sedangkan kanker leher rahim sebanyak 36. 633 kasus.
Baca juga: Semula Dianggap Benjol Biasa, Bocah Berusia Enam Tahun di Balikpapan Derita Kanker Leher
Di sisi lain, kanker menjadi penyakit katastropik atau membutuhkan perawatan medis lama dan berbiaya tinggi.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr Eva Susanti S Kp.M Kes.
"Sekaligus menjadi penyakit katastropik pembiayaan terbesar kedua dengan estimasi sekitar Rp 3,5 Triliun," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI dikutip Tribunnews, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Ingin Tetap Bahagia Meski Idap Kanker Payudara, Nunung Pilih Kerja Selama Jalani Pengobatan
Penyakit kanker sampai saat ini memang masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.
Pada tahun 2020 saja, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan hampir 10 juta kematian pertahun disebabkan oleh kanker.
Dari 10 juta kematian, 70 persen di antaranya terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr Eva Susanti S Kp.M Kes.
"Jadi di negara maju lebih sedikit kematiannya karena penanaganan lebih baik," pungkasnya.