Nah, jika kondisi di atas dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak berkepanjangan.
Apalagi jika anak sudah didiagnosa menderita stunting, maka kondisi gangguan pertumbuhannya tidak bisa dikembalikan seperti semula.
Walaupun diberikan makanan yang kaya gizi, tapi tetap saja pertumbuhannya tidak dapat maksimal.
Untuk jangka pendek, stunting bisa mengganggu perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Sementara dalam jangka panjang stunting adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar.
Termasuk menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah stunting?
Berikut langkah pencegahan yang harus dilakukan orang tua agar anak tidak stunting:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Ibu hamil dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta suplemen atas anjuran dokter.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
Yang tak kalah penting, hindari asap rokok.
2. Lakukan pemantauan rutin