Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker darah atau leukimia merupakan jenis kanker terbanyak yang diidap oleh anak-anak.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinator Hematologi onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Teny Tjitra Sari SpA(K), ada tiga gejala utama yang bisa dikenali.
"Gejala leukemia itu yang utama ada tiga gejala," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan dikutip Tribunnews, Sabtu (4/3/2023).
Pertama demam berkepanjangan.
Demam saat anak mengalami infeksi biasanya hanya dua minggu.
Kadang kala infeksi pada virus hanya menimbulkan demam selama 7 hari, setelahnya ada perbaikan.
Baca juga: BPOM Berikan Izin Edar Obat untuk Pasien Kanker NHL dan Kanker Darah Pertama Produksi Dalam Negeri
Sedangkan pada demam yang diduga leukimia tidak ada perbaikan dalam waktu panjang.
Kedua, anak terlihat pucat.
"Biasanya orangtua juga melihatnya anak saya putih. Tapi seharusnya, pucat karena leukemia beda, yaitu anak terlihat sakit. Saya yakin orangtua tahu anaknya terlihat sakit," paparnya lagi.
Wajah pucat ini diiringi dengan tidak nafsu makan dan penurunan berat badan.
Terakhir adanya pendarahan.
Pendarahan belum tentu darah yang mengalir.
"Tapi misalnya bintik-bintik merah, kebiruan. Kadang-kadang pada anak laki-laki ada benjolan di buah zakar. Ada benjolan juga di leher," kata dr Teny menambahkan.
Lebih lanjut, dr Teny mengatakan jika Kemenkes telah membuat program edukasi agar pihak puskesmas mengenali gejala tersebut.
Sehingga diketahui, nantinya akan dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Lalu selanjutnya untuk memastikan apakah menderita kanker atau bukan.
Dr Teny pun menjelaskan jika terkadang tidak semua gejala ditunjukkan saat anak alami kanker leukemia.
"Kadang kadang itu, tidak selalu gejala berurutan. Kadang hanya sebagai demam saja, atau bisa saja pendarahan. Artinya, kalau orangtua punya feeling, tidak normal tolong ditindaklanjuti," tutupnya.