Pendamping keluarga dilakukan melalui unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan.
Dari pendamping keluarga tersebut akan memberikan penyuluhan atau pendekatan kepada calon pengantin yang berisiko.
Seperti ibu hamil, ibu pasca-salin dan ibu dengan balita.
Faktor risiko yang dipantau antara lain status gizi, (berat badan dan tinggi badan), status kesehatan, risiko terpapar asap rokok atau tidak dan usia calon pengantin perempuan.
Baca juga: Program Pengentasan Stunting di Tapin, 45 Anak dari Tiga Desa Dapat Bantuan Pemenuhan Gizi
Cara Kerja Aplikasi Elsimil
Adapun sistem kerja aplikasi Elsimil adalah dengan pencatatan seluruh informasi yang diperoleh dari seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ibu dan calon ibu sebelum hamil.
Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil.
Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Serta memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner.
Adapun data yang dimasukkan yaitu:
- Usia,
- Status gizi
- Berat badan,
- Tinggi badan,
- Ukuran lingkar lengan dan perut,
- Kadar hemoglobin (Hb)),
- dan perilaku merokok.
Dari data tersebut, Tim Pendamping Kesehatan (TPK) yang terdiri dari PKK, kader KB, dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting.
Kemudian TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan.
Serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Fungsi Aplikasi Elsimil