Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sering kali di sekitar kita ditemukan sebutan hamil anggur.
Lantas bagaimana dunia medis memandang kehamilan ini?
Kehamilan anggur biasany dikenal sebagai kondisi dengan kehamilan molar atau hydatidiform mole.
Terkait hal ini, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Boy Abidin SpOG(K) beri tanggapan.
"Jadi hamil anggur itu sebuah proses kehamilan yg di mana tespack tetep positif mual muntah ada rahim dan perut membesar. Tapi di USG , ternyata hanya gelembung seperti anggur," paparnya saat ditemui awak media di Jakarta, Sabtu (11/3/2023).
Kehamilan anggur terjadi karena saat proses pembuahan, janin harusnya berkembang.
Namun, janin tidak berkembang menjadi janin, dan justru yang menjadi plasenta lebih dominan.
Hingga sekarang belum diketahui apa yang menjadi penyebab kemunculan hamil anggur ini.
"Kenapa bisa terjadi kita belum tahu, tapi hamil anggur itu bisa terdeteksi dari awal pada trimester satu dengan menggunakan USG," kata dr Boy.
Saat dilakukan pemeriksaan USG, tidak terdeteksi janin hingga detak jantung.
Yang terlihat di dalam rahim hanyalah gelembung-gelembung saja.
Lalu apa dampak dari kehamilan anggur jika tidak mendapat penanganan?
Baca juga: Tiga Dampak yang Muncul Jika Ibu Hamil Miliki Berat Badan Berlebih
"Hamil anggur berisiko kalau tidak dikelola dengn baik bisa menjadi koriokarsinoma atau kanker pada rahim. Jadi harus dikelola dengan baik dan diselesaikan sampai betul-betul sembuh," kata dr Boy menambahkan.
Tidak perlu khawatir, dr Boy mengatakan jika penyakit ini bisa ditangani hingga sembuh.
Ada beberapa tanda yang bisa dikenali saat mengalami kehamilan anggur.
Biasanya tampak lebih besar jika dibandingkan dengan kehamilannya.
"Misalnya hamil tiga bulan tapi kayak enam bulan. Kemudian mual muntahnya lebih hebat karena hormon karsinogen lebih tinggi dari kehamilan yang lebih umum," tutupnya.