Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seseorang yang mengalami gangguan ginjal, ternyata punya pola makan yang berbeda.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi pasien penyakit ginjal adalah asupan protein.
Menurut Ahli Gizi sekaligus Brand Owner Nephrisol PT Kalbe Farma Tbk, Airin Levina SGz, penderita gangguan ginjal punya diet protein yang perlu diperhatikan.
Pada orang sehat yang tidak mengalami gangguan ginjal, setidaknya butuh 0,8 gram- 1 gram protein dikali per berat badan per saji.
"Misalnya berat 50 kilogram, dalam keadaan sehat, butuh 0,8 grm- 1 gram berarti 40 gram-50 gram dalam sehari. Dibagi pada makan pagi, siang dan malam," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Diet Sehat dan Seimbang untuk Cegah Gangguan Ginjal
Sedangkan pada pasien yang mengalami penyakit ginjal kronik, punya rumus yang berbeda.
Pada tahap predialisis atau terjadi penurunan fungsi ginjal yang berat tetapi belum menjalani terapi pengganti dialisis, harus mengurangi konsumsi protein.
Maksimal, protein yang dikonsumsi adalah 0,6- 0,8 gram persaji dengan rumus di awal.
"Berarti 30-40 gram. Nah ini sudah kelihatan bedanya," papar Airin.
Kenapa perlu dikurangi? Airin pun menjelaskan alasan pentingnya melakukan diet protein bagi pasien ginjal kronik.
"Saya selalu ngomong ginjal ibarat saringan. Ketika rusak yang disaring mestinya berkurang supaya tidak makin bocor atau progresif kerusakan ginjalnya," urai Airin.
Lebih lanjut, diet protein pun berbeda ketika pasien sudah melakukan dialisis ginjal atau cuci darah.
"Ada protein dalam darah yang terbuang selama proses cuci darah tadi, maka butuh protein tinggi. Tingginya seberapa? Ada 1,2- 1,5 gram protein perkilo gram berat badan perhari," terang Airin.
Misalkan ada pasien beratnya 50 kilogram tahap dialisis, berarti ada di 60-75 grm protein yang dibutuhkan perharinya
"Jadi beda ya secara protein. Jadi harus disesuaikan dengan kebutuhannya," pungkas Airin.