News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bahaya Mendengkur pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Launching Klinik Mendengkur RSIA Brawijaya Duren Tiga,baru-baru ini.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sering kali mendengkur atau ngorok dianggap tanda seseorang yang tertidur dalam kondisi lelah atau capek.

Padahal, sebab mendengkur bisa menjadi kondisi berbahaya bagi sebagian orang yang mengalaminya, termasuk sleep apnea.

Anak yang tidur nyenyak namun mendengkur perlu diwaspadai orangtua.

Mendengkur merupakan kondisi ketika seseorang mengeluarkan suara keras saat tertidur. 

Baca juga: Via Vallen Baru Mengetahui Kebiasaan Chevra Yolandi Tidurnya Mendengkur Jika Kelelahan

Kondisi ini bisa dikatakan dampak dari terhalangnya atau menyempitnya saluran pernapasan.

Penyempitan saluran napas tersebut bisa disebabkan oleh kondisi medis yang serius. 

Tidur yang seharusnya menjadi momen perbaikan sel-sel, justru terganggu dengan adanya aktivitas mendengkur. 

Imunitas yang harusnya meningkat ketika tidur, terganggu akibat mendengkur.

Begitu juga, mendengkur memicu terjadinya gangguan kardiovaskular. 

"Tidur berkualitas itu terjadi di mana seseorang teratur menjalaninya. Begitu juga dengan durasi tidur sesuai dengan usianya. Kebutuhan tidur untuk bayi 14-18 jam, balita 18 bulan sampai 3 tahun 11-12 jam, orang dewasa 7-8 jam, dan terakhir lansia makin berkurang," ujar Dr. dr. Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K) dalam Launching Klinik Mendengkur RSIA Brawijaya Duren Tiga,baru-baru ini. 

Baca juga: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Nyenyak, Jangan Biarkan, Cari Tahu Penyebabnya

Dokter yang akrab disapa dr. Ezy ini memaparkan, penyebab mendengkur bisa terjadi karena kelebihan berat badan, konsumsi obat-obatan tertentu, minum alkohol, pola hidup yang tidak sehat, merokok, dan karena pertambahan usia.

Kebiasaan tidur mendengkur bisa dialami oleh siapa saja, tetapi pada umumnya terjadi pada pria dan orang yang obesitas.

Kondisi ini kemungkinan diakibatkan oleh kelebihan lemak yang menumpuk di sekitar leher, sehingga menyebabkan aliran napas terganggu saat tidur.

Anak-anak yang mengalami Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA) lebih berisiko tidur dengan mendengkur, karena anak-anak yang mengalami ISPA memiliki struktur seperti lehernya pendek, lidah yang tebal, dan kepala yang cenderung menonjol. 

"Struktur-struktur tersebut yang memicu anak-anak mendengkur atau ngorok saat tidur. Kemudian saat flu, anak mengalami hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, nafas yang tidak cepat, dan tidurnya mendengkur. Ini adalah tanda-tanda untuk orang tua wajib ke rumah sakit," ucap dr. Fitria Mahrunnisa, M.Sc SpA. 

Kondisi mendengkur yang serius membuat seseorang perlu mencari tahu penyebab dan dampak yang dihadapinya. Hal inilah yang membuat Brawijaya Hospital Duren Tiga di Kawasan Pancoran Jakarta Selatan melakukan Launching Klinik Mendengkur. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini