News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengenal Virus Covid Subvarian Arcturus yang Terdeteksi Menyebar di 22 Negara

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WHO telah menetapkan subvarian virus corona baru (Covid-19) XBB.1.16 sebagai 'varian yang sedang dipantau' namun sejauh ini belum membunyikan alarm.

"Sampai saat ini sudah ada dua kasus (varian Covid-19 Arcturus) yang ditemukan," demikian kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril pada Kamis (13/4/2023), seperti yang dilansir Antara.

Dalam konferensi pers WHO pada 29 Maret 2023 lalu Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk Covid-19 mengatakan bahwa varian Covid-19 Arcturus sudah beredar.

"Ini sudah beredar selama beberapa bulan," kata Kerkhove saat itu, seperti yang dikutip dari The Independent. Oleh karena itu, mari kita bijak mewaspadai dengan mengenal apa itu Arcturus beserta gejalanya.

Menurut WHO, Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron. Arcturus disebut juga sebagai subvarian Omicron XBB.1.16.

Subvarian Omicron XBB.1.16 ini pertama kali diidentifikasi pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret. Sejauh ini, Arcturus telah terdeteksi di 22 negara, termasuk India, Inggris, AS, dan Indonesia.

Varian baru Covid-19 ini memiliki satu mutasi tambahan pada spike protein, yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infeksivitas serta potensi peningkatan patogenisitas.

Sejauh ini WHO belum melihat ada perubahan yang bisa menyebabkan peningkatan keparahan penyakit pada individu atau populasi.

Para ilmuwan di Universitas Tokyo membandingkan subvarian Kraken dan Arcturus. Hasilnya adalah varian Covid-19 terbaru ini bisa menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien dari pada kerabatnya.

Hasil pengamatan mereka juga menilai bahwa varian baru Covid-19 Arcturus lebih sangat kebal terhadap antibodi yang tertinggal di tubuh dari infeksi Covid-19 sebelumnya.

Laporan konjungtivitis meningkat pada kasus Covid-19 saat ini. Di kasus varian sebelumnya, gejala ini sebenarnya sudah muncul sekitar 1-3 persen pada pasien Covid-19.

Namun, belum bisa dikatakan bahwa konjungtivitis menjadi ciri khas pada kasus varian Covid-19 Arcturus.

Dengan mengetahui asal-usul dan gejala Covid-19 varian baru ini, ada baiknya kita tetap peduli untuk menjaga protokol kesehatan demi keselamatan dan kenyamanan diri dan orang lain.

Sebagian artikel ini dikutip dari Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini