Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang Lebaran, penyakit tidak menular berisiko meningkat karena tak sedikit orang mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi.
Terutama bagi mereka yang menyantapnya secara berlebihan.
Makanan yang dapat mencetuskan penyakit tidak menular di antaranya mengandung santan, berlemak, gula dan garam yang tinggi.
Terkait hal ini, Ketua Pengurus Pusat Indonesia Sport Nutritionist Association (PP-ISNA), Rita Ramayulis ingatkan masyarakat untuk tidak lupa mengonsumsi makanan yang mengandung zat untuk meminimalisir.
"Kalau kita lihat makanan lebaran tinggi gula, garam, lemak, ini kan mencetuskan penyakit tidak menular. Tapi kemudian apa zat yang bisa meminimalkan? Yaitu serat dan kalium," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (1/5/2023).
Menurut Rita, hidangan lebaran kerap ditemui dengan kandungan serat yang rendah. Begitu juga dengan kalium.
Baca juga: Dampak Buruk Memanaskan Makanan hingga Berkali-kali
Oleh karena Rita menganjurkan masyarakat untuk memahami betul mengkonsumsi hidangan lebaran cegah penyakit tidak menular.
"Misalnya lontong dan ketupat. Sebenarnya keduanya mengandung energi yang rendah dari nasi putih. Oleh karena itu lebaran bagus memilih lontong atau ketupat dari pada nasi putih. Dan jangan juga digabung," katanya lagi.
Dengan memilih lontong dari pada nasi, langkah ini sudah meminimalkan energi.
Kedua, mengurangi risiko penyakit tidak menular dengan memodifikasi menu makanan.
Misalnya pada olahan opor atau gulai, biasanya mengandung santan yang kental.
Meningkatkan takaran kemiri dapat membuat santan yang encer jadi kental.
Sehingga konsumsi santan dapat dikurangi.
Ketiga, Rita menganjurkan memasak menggunakan bumbu asli seperti sereh, daun salam, daun kunyit, lalu diikat.
"Karena zat kimiawi nya menurunkan risiko penyakit tidak menular. Ada penyeimbang di situ," papar Rita.
Keempat, jangan lupa menambahkan sayuran dalam makanan.
"Minimal ketimun, tersedia. Kalau kita konsumsi opor, di situ tidak ada sayur, setelah itu makan timun yang banyak. Lalu buah-buahan," imbau Rita.
Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk mengonsumsi banyak air putih
"Dan sempatkan olahraga untuk menyeimbangkan dari konsumsi hidangan tersebut," pungkasnya.