Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) menyampaikan pemberian asupan dua butir telur per hari kepada Balita dapat mencegah stunting.
“Stunting itu lebih mudah dicegah daripada yang sudah (terlanjur) stunting dan hendak diatasi. Salah satu cara mencegahnya adalah mengkonsumsi telur sebagai sumber protein hewani” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (3/5)2023).
Baca juga: Anak-anak Terindikasi Stunting di Wonogiri Ikut Program Sehari 2 Butir Telur Selama 6 Bulan
Menurut Hasto Wardoyo, stunting merupakan masalah yang penting untuk ditangani secara serius.
Anak stunting pada saat dewasa tidak akan memiliki produktivitas yang tinggi.
Ini dikarenakan kemampuan intelektualnya rendah, dan mudah terkena penyakit.
Semakin banyak penduduk usia produktif yang mengalami stunting saat usia balita tentunya sangat merugikan bagi kualitas bangsa dan negara.
Oleh karena itu, Hasto Wardoyo menyampaikan jika pencegahan stunting sangat mudah.
Baca juga: Megawati Minta Anak-anak Disehatkan Kembali Lewat Makan Telur, Bisa Direbus atau Dikukus
Salah satunya cukup dengan konsumsi dua butir telur perhari secara kontinyu.
Apa lagi telur selain mudah didapatkan juga harganya relatif murah.
Lebih lanjut Hasto menyarankan jika telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak matang penuh.
"Penyerapan protein yang terkandung dalam putih telur oleh sistem pencernaan akan lebih maksimal jika putih telur dalam keadaan matang penuh setelah direbus atau dimasak,” kata Hasto menambahkan.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024 di Indonesia.
Angka stunting hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sendiri memang mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan 2021.
Namun belum mencapai target presiden marena angka stunting tahun 2022 baru di 21,6 persen.
Untuk dapat mencapai 14 persen di tahun 2024, perlu penurunan secara rata-rata setidaknya sebesar 3,8 persen per tahun.