Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data GLOBOCAN (Global Cancer Observatory), kanker paru jadi jenis kanker terbanyak ketiga di Indonesia.
Kanker paru pun menjadi penyebab nomor satu kematian akibat kanker.
Nyatanya orang merokok memiliki risiko 15-30 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru.
Baca juga: Usia Penderita Kanker Paru-paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding di Luar Negeri
Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), dr. Sita Laksmi Andarini.
“Orang yang merokok memiliki risiko 15 hingga 30 kali lebih tinggi terkena kanker paru atau meninggal akibat kanker tersebut, dibandingkan orang yang tidak merokok,” ungkapnya dalam acara media brief Inovasi Pengobatan Kanker Paru melalui JKN di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Terlebih lagi, kata dr. Sita, gejala kanker paru sering kali tidak tampak pada stadium awal.
Karena tanda-tandanya mirip dengan penyakit umum lain.
Baca juga: Merokok di Kalangan Remaja Indonesia Dipicu Perilaku Impulsif
Di antaranya seperti TBC (tuberculosis) ataupun dampak dari kebiasaan merokok jangka panjang.
"Maka, tidak sedikit pasien yang datang ke dokter dengan kondisi kanker paru yang sudah berada pada stadium lanjut," tuturnya