News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketahui Gejala Manusia dan Hewan Saat Terinfeksi Rabies

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter hewan drh Kharisma Dwi Veteriananta (kanan) menerima kedatangan warga yang anjing peliharaannya akan divaksinasi di K+ Mobile Vet, di Kompleks Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022). K+ Mobile Vet merupakan mobil klinik hewan keliling pertama di Indonesia yang dibangun atas gagasan Pangdam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo dengan tujuan bisa menjangkau dan memudahkan warga mendapatkan pelayanan untuk pemeriksaan kesehatan hewan peliharaannya. Fasilitas yang diberikan di K+ Mobile Vet ini diantaranya suntik vaksin rabies, medical check up, vitamin, vaksinasi, lab mikroskopis, scaling gigi, steril, operasi, dan lainnya yang pelayanannya ditangani dua dokter hewan muda yakni Kania Rifa Iradatya dan Kharisma Dwi Veteriananta, dengan pembimbing drh Anang Dwi Atmoko. Kegiatan pelayanan K+ Mobile Vet di Kompleks Batununggal selama dua hari ini mendapat dukungan dari Koramil 14/Bandung Kidul dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rabies adalah salah satu penyakit paling tua dan menakutkan yang diketahui manusia.

Saat sudah memasuki tubuh, virus rabies dapat masuk ke otak melalui sel saraf, kemudian menggandakan diri dengan cepat.

Hal ini dapat menyebabkan peradangan berat pada otak serta saraf tulang belakang yang bisa berujung pada kematian.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan ada beberapa gejala saat manusia terkena rabies. 

"Titik pertama adalah timbul demam, lemas, lesu, insomnia, sakit tenggorokan, sakit kepala hebat dan kemudian sering ditemukan nyeri," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (2/6/2023). 

Kemudian, dilanjut dengan gejala lain yaitu kesemutan, munculnya panas di lokasi gigitan.

Lalu timbul ketakutan pada air atau hidrofobia, aerofobia, hingga fotofobia yaitu takut dengan cahaya.

Setelahnya, pasien pun bisa meninggal dunia. 

"Sehingga tata laksana pada orang yang masuk gejala rabies berat harus dilakukan isolasi di ruang gelap. Karena takut dengan cahaya. Kalau terkena cahaya mereka akan meraung," paparnya lagi. 

Nah selain manusia kita perlu tahu, apa gejala rabies pada hewan. Jadi hewan itu menjadi ganas dan tidak menurut pada pemiliknya. 

Lebih lanjut, Imran pun menghimbau masyarakat waspada jika menemukan anjing dengan rabies. 

Anjing atau hewan yang alami rabies biasanya memunculkan beberapa gejala. 

Di antaranya seperti jadi tidak penurut dan suka menggigit. 

Selain itu hewan tersebut tidak mau menelan dan lumpuh.

Baca juga: Tingginya Kasus Rabies Diduga Berkaitan Pandemi Covid-19 

Mulutnya selalu terbuka dan air liur keluar terus secara berlebihan.

"Kemudian dia juga fotofobi. Makanya bersembunyi tempat gelap. Ekor melengkung ke bawah perut di antara kedua paha. Kemudian kejang-kejang, dan diikuti kematian," urai dr Imran. 

Pada rabies asimtomatic, biasanya tidak memperlihatkan gejala sakit tapi tiba-tiba mati. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini