Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan gawai dan komputer secara intens bisa memicu terjadinya neuropati atau kerusakan saraf tepi.
Hal ini diungkapkan oleh Vice Secretary General Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Jakarta, dr. Winnugroho Wiratman Sp.N(K),Ph.D.
Neuropati sendiri merupakan penyakit kronis kerusakan saraf tepi dengan gejala seperti kebas dan kesemutan di tangan serta kaki.
Jika terlambat tertangani maka dapat bersifat permanen hingga paling fatal adalah kelumpuhan.
Lebih lanjut ia pun menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi.
Mengetik pada gawai atau pun komputer ternyata bisa menyebabkan trauma yang menimbulkan risiko alami neuropati.
"Trauma di sini, mengetik terlalu lama. Tidak haus kecelakaan atau patah, trauma terus menerus, menyebabkan syaraf kejepit, bisa menyebabkan neturpoati," ungkapnya pada media di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Olahraga Bisa Cegah Neuropati, Ketahui Jenis Aktivitas fisik yang Dianjurkan
Lantas apa yang dilakukan?
Menurut dr Winnugroho, langkah pertama adalah lakukan deteksi terlebih dahulu, jenis neuropati apa yang dialami.
"Supaya kita mengetahui dan kemudian ditangani. Kalau misalkan syaraf-syarafnya di tangan, maka kita tangani itu," paparnya.
Jika disebabkan karena trauma tadi, maka faktor penyebab trauma harus dihindari.
Kalau tidak bisa kita minimalisir. Kalau pun tidak tidak bisa dikurangi karena pekerjaan, maka istirahatkan tangan secara berkala.
"Kita istirahat tangan kita. Kita jaga agar tidak tambah berat lagi," urainya.
Dianjurkan mengistirahatkan tangan setiap dua jam setelah bekerja.
Selain itu, ia pun mengingatkan untuk memenuhinya asupan makanan dan berolahraga.
Olahraga dilakukan agar nutrisi bisa didistribusikan ke seluruh tubuh hingga ujung tangan.