Infeksi kulit merupakan risiko utama yang mungkin terjadi ketika memiliki tato di tangan.
Hal ini bisa terjadi akibat penggunaan alat tato atau tinta tato yang tidak steril, maupun perawatan yang kurang tepat usai pembuatan tato di tangan.
3. Keloid
Tato juga bisa menimbulkan jaringan parut di permukaan kulit.
Jaringan parut yang muncul berupa guratan keloid yang menonjol atau benjolan.
Biasanya ditemukan pada area kulit yang ditato.
Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan kulit juga bisa mengurangi kesan keindahan atau estetika dari gambar tato.
4. Gangguan kesehatan lain
Selain masalah pada kesehatan kulit, membuat tato juga bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti hepatitis, HIV, hingga tetanus.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril, efek samping tinta tato, serta tidak menjaga kebersihan pada saat pembuatan tato.
(Tribunnews.com, Widya)