TRIBUNNEWS.COM - Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian bagi seluruh ibu-ibu dan harus diwaspadai.
Apabila masalah stunting dibiarkan tanpa adanya penanganan, maka akan menimbulkan jangka panjang pada anak, dikutip dari Diskes Provinsi Bali.
Dampak dari stunting ini tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak tercukupi juga akan memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah stunting.
Lalu, apa itu stunting?
Tentang Stunting
Baca juga: Jokowi Kesal, Anggaran Stunting Rp 10 Miliar Dipakai Rapat dan Perjalanan Dinas Rp 6 Miliar
Menurut WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar.
Mengutip dari RSUD Blora, stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Anak-anak dikatakan stunting jika tinggi badan-untuk-usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.
Penyebab Stunting
Mengutip dari laman Kemenkes, ada 2 faktor penyebab stunting, di antaranya:
1. Asupan kalori yang tidak adekuat (memenuhi syarat/memadai)
- Faktor sosio-ekonomi (kemiskinan)
- Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita (kecukupan ASI)