News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Stunting? Gangguan Pertumbuhan pada Anak akibat Kurang Gizi

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI stunting - Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian bagi seluruh ibu-ibu dan harus diwaspadai.

TRIBUNNEWS.COM - Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian bagi seluruh ibu-ibu dan harus diwaspadai.

Apabila masalah stunting dibiarkan tanpa adanya penanganan, maka akan menimbulkan jangka panjang pada anak, dikutip dari Diskes Provinsi Bali.

Dampak dari stunting ini tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak tercukupi juga akan memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak.

Sayangnya, sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah stunting.

Lalu, apa itu stunting?

Tentang Stunting

Baca juga: Jokowi Kesal, Anggaran Stunting Rp 10 Miliar Dipakai Rapat dan Perjalanan Dinas Rp 6 Miliar

Menurut WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar.

Mengutip dari RSUD Blora, stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Anak-anak dikatakan stunting jika tinggi badan-untuk-usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.

Penyebab Stunting

Mengutip dari laman Kemenkes, ada 2 faktor penyebab stunting, di antaranya:

1. Asupan kalori yang tidak adekuat (memenuhi syarat/memadai)

- Faktor sosio-ekonomi (kemiskinan)

- Pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita (kecukupan ASI)

- Peranan protein hewani dalam MPASI

- Penelantaran

- Pengaruh budaya

- Ketersediaan bahan makanan setempat

2. Kebutuhan yang meningkat

- Penyakit jantung bawaan

- Alergi susu sapi

- Bayi berat badan lahir sangat rendah

- Kelainan metabolisme bawaan

- Infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (Tuberculosis / TBC, difteri, pertussis, dan campak).

Warga yang termasuk Keluarga Resiko Stunting (KRS) antre menerima paket bantuan pangan untuk penanganan stunting di Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (16/5/2023). Bantuan pangan berupa telur dan daging ayam tersebut dibagikan selama tiga bulan kepada sekitar 700 penerima atau Keluarga Resiko Stunting (KRS). SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Baca juga: Gelisah dengan Masalah Berat Badan Anak, Yeni Senang saat Ada Program Semesta Mencegah Stunting

Cara Mencegah Stunting pada Anak

Mengutip dari Promkes Kemkes, berikut 5 tips mencegah stunting pada anak:

1. Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD)

- Bagi remaja putri, konsumsi TTD 1 tablet seminggu sekali

- Bagi ibu hamil, konsumsi TTD 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama kehamilan)

2. Ibu hamil harus teratur periksa kehamilan

- Bagi ibu hamil wajib periksa kehamilan minimal 6 kali, dua kalinya pemeriksaan menggunakan USG oleh dokter

3. Cukupi konsumsi protein hewani

- Bagi bayi usia di atas 6 bulan, konsumsi protein hewani setiap hari

4. Datang ke posyandu setiap bulan

- Harus dilakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) bagi balita

- Balita juga perlu melakukan imunisasi ke posyandu setiap bulan

5. Eksklusif ASI 6 Bulan

- ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Stunting

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini