Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkungan kerja yang toxic tentu tidak menyenangkan dan bisa berdampak pada kinerja seseorang.
Lingkungan kerja yang toxic ditandai dengan tidak seimbangnya budaya, situasi, serta profesionalitas antar rekan dalam pekerjaan.
Lantas apa yang bisa dilakukan jika lingkungan kerja toxic, tapi dirimu sangat membutuhkan pekerjaan tersebut?
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (psikiater) dr Santi Yuliani, M.Sc.Sp.KJ pun membagikan beberapa solusinya.
Baca juga: Berada di Lingkungan Toxic, Ketahui Tips Berdamai dengan Situasi
Pertama, kita perlu memahami jika tidak bisa mengontrol perilaku atau ucapan orang lain lain.
"Kita tidak bisa mengontrol orang lain, kita tidak bisa bagaimana orang lain bersikap ke kita," ungkap dr Santi pada talkshow virtual yang diadakan Kementerian Kesehatan, Jumat (16/6/2023).
Kedua, setelah memahami itu, langkah selanjutnya adalah menyadari jika benar-benar punya hak bisa untuk menerima atau tidak perlakukan orang lain.
"Mana yang bisa kita ambil dan tidak. Kita gak bisa selalu mencoba mengkarifikasi pikiran orang tentang kita," kata dr Santi.
"Eh aku ini sebenarnya tidak seperti yang kamu pikir loh, aku ini sebenarnya baik loh. Mau semua orang kita klarifikasi itu, energinya kita habis," tambahnya.
Sesibuk memverifikasi diri pada orang lain juga membuat kita tidak punya waktu untuk fokus pada kehidupan sendiri.
"Pertanyaanya, beneran mau dihabiskan hanya klarifikasi? Tidak kan. To much energi for you own good. Pilih, hal apa perlu kita kasih energi, dan tidak perlu saya kasih energi, begitu," kata dr Santi menambahkan.
Memang tidak mudah, tapi bisa dipelajar dan terus mencobanya.