TRIBUNNEWS.COM - Penyakit rabies di Indonesia menjadi sorotan, ditambah baru-baru ini viral seorang bocah meninggal dunia seusai suspek penyakit tersebut.
Dalam video yang beredar, bocah malang suspek rabies tersebut memperlihatkan gerak-gerik yang tak biasa, seperti video yang diunggah akun TikTok @kadeksusiani2481.
Bocah perempuan itu tampak meronta-ronta saat diberi air dan meminumnya, seolah dirinya kesusahan saat menelan air minum tersebut.
Bocah tersebut berinisial R, masih berusia 5 tahun, digigit oleh anjing peliharaannya sendiri sekitar satu bulan yang lalu, pada bagian lengan kiri.
Hal itu diungkap oleh kerabat almarhum bernama Jero Made Santika (43), saat diitemui di rumah duka yang terletak di Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali.
R digigit anjing peliharaannya saat bermain sendirian di halaman rumahnya.
Baca juga: Viral Bocah Perempuan di Buleleng Meninggal Suspek Rabies usai Digigit Anjing Kesayangannya
Kemudian anjing itu tiba-tiba datang menghampiri dan langsung menggigit lengan kirinya, mengutip Tribun-Bali.com.
Gigitannya, kata Santika tidak terlalu dalam, hanya seperti luka goresan.
Mengetahui sang anak digigit anjing, orangtuanya pun langsung mencuci lukanya menggunakan sabun dan air mengalir.
Sementara anjing yang menggigit langsung dieliminasi dan dikubur oleh ayahnya.
Sayangnya lantaran merasa luka gigitan yang dialami oleh R cukup ringan, orangtuanya tidak melarikannya ke rumah sakit atau puskesmas agar diberikan Vaksin Anti Rabies ( VAR).
Hingga akhirnya R mengalami gejala yang parah, termasuk takut pada air.
Lantas muncul pertanyaan, mengapa penderita rabies takut air?
Rupanya terdapat penjelasan akan hal ini, mengapa penderita rabies dapat mengalami Hydrophobia atau ketakutan terhadap air.
Hydrophobia dianggap sebagai salah satu gejala yang parah pada Rabies.
Baca juga: Cara Penanganan Rabies pada Hewan dan Manusia, Kenali Ciri-ciri jika Terkena Infeksinya
Melansir medi-call.id, rabies atau dikenal juga dengan hydrophobia, lysa dan rage adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang bagian sistem saraf pusat.
Rabies cepat atau lambat akan membuat otot lumpuh.
Rasa sakit yang dirasakan penderita saat menelan cairan, termasuk air liur, disebabkan oleh ketidakmampuan otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol aktivitas menelan.
Sementara mengutip medicalnewstoday.com, orang penderita rabies lambat laun akan mengalami hydrophobia.
Alasannya adalah infeksi menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Bahkan pikiran untuk menelan air dapat menyebabkan kejang, sehingga tampaknya orang tersebut takut akan air.
Selain itu, Rabies dapat berkembang dengan sangat cepat yang dapat menyebabkan pasien meninggal hanya dalam beberapa hari.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menemui dokter setelah digigit hewan tertentu.
(Tribunnews.co/Garudea Prabawati) (Tribun-Bali.com/Ratu Ayu Astri Desiani)