News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Azoospermia Jadi Masalah Kesuburan Laki-laki, Ketahui Sebabnya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah kesuburan dan sulit mendapatkan keturunan tidak hanya dari sisi perempuan saja. 

Laki-laki juga memiliki masalah kesuburan sehingga pasangan sulit memiliki keturunan.

Salah satu masalah kesuburan paling banyak dialami oleh laki-laki adalah Azoospermia. 

Pada laki-laki yang mengalami Azoospermia, mereka tetap alami ejakulasi selama orgasme, namun tidak ada sperma di dalamnya. 

Hal ini dipaparkan oleh Dokter Spesialis Urologi dari RS Pondok Indah, dr Hery Tiera Sp.U. 

"Azoospermia, masalah kesuburan laki-laki. Itu seperti menembak dengan peluru kosong. Cairannya keluar, tapi spermanya tidak ada," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Senin (26/6/2023). 

Oleh dr Hery dijelaskan jika Azoospermia terbagi menjadi dua jenis. 

Pertama, Obstructive Azoospermia (OA), sperma tidak ada dikarenakan adanya sumbatan sepanjang alat reproduksi laki-laki. 

Proses pembentukan normal, hanya terjadi sumbatan. 

Baca juga: Dokter Ahli Reproduksi Ungkap Dua Jenis Makanan yang Dapat Sebabkan Gangguan Kesuburan

Jenis OA setidaknya ada sekitar 40 persen dari total kasus Azoospermia pada laki-laki. 

Kedua, Non-Obsctructive Azoospermia (NOA). Sperma tidak ada, dikarenakan ada gangguan pada organ pembentukan sperma.

"Kalau OA, pabriknya terganggu. Testis penghasil sperma, tidak beroperasi sehingga sperma tidak keluar. Paling umum, 60 persen dari total keseluruhan kasus dan penanganan lebih susah," papar dr Hery. 

Sebab terjadinya OA dan NOA

Setidaknya, ada beragam faktor munculnya OA pada laki-laki. 

  • Tersumbatnya saluran sperma, misalnya pada saluran testis. Sperma tidak keluar di penis sehingga tidak bisa membuahi. 
  • Tidak ada saluran pada alat reproduksi, sehingga sperma tidak bisa keluar.
  • Infeksi pada saluran, sehingga bisa menyebabkan sumbatan. 
  • Melakukan kontrasepsi berupa vasektomi.

Sedangkan pada NOA, dr Hery menjelaskan apa saja yang menjadi faktor penyebabnya. 

  • Pasien pernah menjalani pengobatan kemoterapi yang bisa merusak sel, termasuk sel penghasil sperma. 
  • Terpapar zat kimia seperti zat metal, merkuri dan sebagainya.
  • Adanya kelianan pada hormon. 
  • Kelainan kromosom, infeksi, dan gondongan. 
  • Pasien pernah menjalani radiasi, dan masih banyak lagi. 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini