Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
Salah satu upaya ber-KB adalah menggunakan alat kontrasepsi.
Namun penggunaan alat kontrasepsi tidak lepas dari mitos dan informasi yang membuat masyarakat bertanya-tanya.
Misalnya, alat kontrasepsi suntik disebut bisa membuat gemuk dan tidak haid.
Terkait hal ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) beri tanggapan.
Menurutnya, suntik KB memang bisa membuat perempuan tidak haid.
"Bikin gak haid, fakta. Memang KB suntik, kalau hormon progesteron, ada tiga bulan sekali, meski pun sekarang ada sebulan sekali, ini memang tidak haid," ungkapnya pada acara Vodcast : Waktu Indonesia Berencana (WIB) pada kanal YouTube BKKBN Official, Kamis (29/6/2023)
Sedangkan jika bikin gemuk, ini m tergantung Orangnya.
Ada perempuan sensitif terhadap estrogen yang ada dalam suntikan.
Atau pada suntikan kombinasi estrogen dengan progesteron.
"Kemudian ketika ada estrogennya mereka tambah gemuk. Tapi ini sangat tergantung orang. Ada orang bisa tambah gemuk dan baik-baik saja," papar Hasto. Ia pun menyarankan, jika memang sensitif dengan suntikan, pilih yang tidak ada estrogennya.
Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter pada setiap keluhan agar bisa diatasi.
Oleh karena itu, tidak setiap perempuan yang menggunakan suntik KB akan naik berat badannya.
Baca juga: Layanan Serentak Sejuta Akseptor, BKKBN Dorong Paradigma Baru Keluarga Berencana
"Setiap orang suntik berat naik, itu mitos. Tapi kalau orang suntik KB ada yang naik itu fakta. Tidak semua yang naik dan itu bisa diatasi," pungkas Hasto.