Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi udara di kota besar Indonesia saat ini tidak sedang baik-baik saja.
Contohnya saja Jakarta, berdasarkan data IQAir, Kamis (27/7/2023), telah jadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Tapi tahukah, paparan polusi udara secara terus-menerus tidak hanya menganggu saluran pernapasan.
Baca juga: Polusi Udara Berkepanjangan Bisa Picu Perubahan Iklim hingga Gelombang Panas
Terpapar polusi berkepanjangan ternyata dapat mempercepat penuaan pada kulit kita.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dhelya Widasmara.
Lebih lanjut ia pun mengungkapkan kenapa hal ini bisa terjadi.
"Jadi kenapa kok bikin penuaan? Polusi udara kan kita (terkena) radikal bebas (pada polusi). Polusi itu menghasilkan radikal bebas," ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (28/7/2023).
Polusi bisa masuk ke dalam pori-pori wajah. Masuk, lalu menangkap rantai kolagen dalam kulit.
Saat radikal bebas masuk ke dalam kulit, dapat mengurangi serta menghambat produksi kolagen.
"Jadi tidak bisa memproduksi kolagen kalau ada polusi Particular Meters (PM).2.5," kata dr Dhelya lagi.
Padahal, untuk menjaga agar tetap kencang tanpa kerutan dan sehat, kulit butuh kolagen.
Jika produksi kolagen terganggu, otomatis kulit akan menjadi berkerut dan tidak kencang lagi.
"Fungsi kolagen mengencangkan kulit. Itulah kenapa bikin penuaan lebih cepat. Radikal bebas menghambat kolagen. Jadi tidak bisa memproduksi lagi kolagennya," tutupnya.