2. Keju
Sepotong tunggal (22 garam) keju Swiss menyediakan sekitar 20 mg kolesterol.
Meskipun keju sering dikaitkan dengan peningkatkan kolesterol, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keju penuh lemak tidak meningkatkan kadar kolesterol.
Satu studi 12 minggu pada 162 orang menemukan bahwa makan 3 ons (80 gram) keju penuh lemak per hari, yang dianggap sebagai asupan tinggi, tidak meningkatkan kolesterol LDL (jahat) bila dibandingkan dengan jumlah rendah lemak yang sama, keju atau jumlah kalori yang sama dari roti dan selai.
Berbagai jenis keju memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar menyediakan jumlah kalsium, protein, vitamin A, dan vitamin B yang baik.
Karena keju tinggi kalori, tetaplah konsumsi keju pada ukuran atau porsi yang direkomendasikan yaitu 1-2 ons (28-56 gram) sekaligus untuk menjaga porsi tetap terkendali.
Baca juga: 8 Tips Obati Sariawan dengan Bahan Alami, Termasuk Madu hingga Kompres dengan Chamomile
3. Kerang
Kerang, kepiting, dan udang, merupakan sumber protein vitamin B, zat besi dan selenium yang sangat baik.
Makanan ini juga meningkatkan kolesterol. Misalnya, 3 ons (85 gram) porsi udang kalengan menyediakan 214 mg kolesterol.
Selain itu, kerang mengandung komponen bioaktif, seperti antioksidan karotenoid dan asam amino taurin, yang membantu mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolesterol LDL (jahat).
Penelitian yang lebih lama menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak makanan laut menunjukkan tingkat penyakit jantung, diabetes, dan penyakit radang yang lebih rendah seperti radang sendi daripada mereka yang makan lebih sedikit makanan laut.
4. Daging merah
Daging merah mengandung protein, vitamin, dan mineral yang penting seperti vitamin B12, seng, selenium, dan zat besi.
Daging merah dinilai lebih rendah kolesterol daripada daging sapi penggemukan dan mengandung lebih banyak asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi.