TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang kerap mengaku alergi dingin ketika tak tahan dengan udara dingin. Padahal orang tersebut berusaha menghindari ajakan ke luar rumah ketika turun hujan misalnya.
Bagi sebagian orang, alergi dingin memang benar-benar ia alami. Jenis alergi ini dikenal dengan urtikaria dingin dan dapat menimbulkan berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat.
Mengenal Alergi Dingin
Melansir primayahospitals.com, alergi dingin merupakan kondisi saat seseorang mengalami reaksi alergi saat berkontak dengan air, udara ataupun permukaan benda yang dingin. Alergi dingin tergolong kondisi yang langka.
Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, reaksi alergi biasanya terjadi dalam 5- 10 menit setelah terajadi paparan dan bisa bertahan sekitar 1-2 jam.
Seseorang yang mengalami alergi dingin akan timbul bentol-bentol besar pada kulit yang disertai ruam kemerahan dan juga bengkak saat terpapar suhu dingin. Bentol-bentol tersebut baru muncul ketika kulit sudah hangat.
Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan mungkin lebih mengalami alergi dingin dan beberapa kasus alergi akan hilang sendiri setelah beberapa tahun.
Baca : Terungkap Sosok Penyeberang yang Dihindari Bus Sugeng Rahayu Sebelum Tabrakan dengan Bus Eka
Dalam kondisi yang parah, misalnya reaksi terjadi ketika berenang di air es, maka penderita bisa pingsan, mengalami syok, bahkan meninggal dunia.
Anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalami alergi dingin. Namun, umumnya alergi dingin paling banya dialami anak-anak, remaja dan dewasa muda.
Biasanya dokter menggolongkan urtikaria dingin menjadi tiga, yaitu:
- Urtikaria akut: jika ruam hilan sepenuhnya dalam 6 minggu
- Urtikaria kronis: ruam muncul dan hilang selama lebih dari 6 minggu, bahkan bisa sampai bertahun-tahun
- Urtikaria vasculitis: ruam ada selama lebih dari 24 jam, terasa leboh sakit, dan muncul emmar karena pembuluh darah di dalam kulit meradang