TRIBUNNEWS.COM - Kerala, sebuah negara bagian di India selatan, tengah mengambil langkah-langkah untuk membendung wabah virus Nipah.
Dua orang meninggal karena virus Nipah pada Rabu (13/9/2023).
Mengutip CNN, Ketua Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan mengatakan virus tersebut telah terdeteksi di distrik Kozhikode.
Virus Nipah merupakan wabah keempat di negara bagian tersebut sejak tahun 2018.
Baca juga: Virus Nipah Mewabah di India, Ahli Uji Sampel dari Kelelawar dan Manusia
Lantas, apa itu virus Nipah?
Mengutip CDC, virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis, artinya dapat menyebar antara hewan dan manusia.
Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
Virus Nipah juga diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia.
Infeksi NiV dikaitkan dengan ensefalitis (pembengkakan otak) dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat dan bahkan kematian.
Wabah ini terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India.
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar yang sakit di daerah yang terdapat virus tersebut.
Juga dapat dicegah dengan tidak meminum getah kurma mentah yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi.
Selama wabah, praktik pengendalian infeksi standar dapat membantu mencegah penyebaran dari orang ke orang di rumah sakit.
Tanda dan Gejala Infeksi Virus Nipah
Virus Nipah memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari.
Ini artinya, seseorang dapat mengalami gejala infeksi Virus Nipah setelah virus tersebut masuk ke tubuhnya dalam kurun waktu tersebut.