Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Virus Nipah saat ini kembali jadi sorotan.
Hal ini dikarenakan virus ini telah menelan dua korban jiwa di wilayah Kerala Utara, India.
Baca juga: Awal Mula Persebaran Virus Nipah di Dunia, Pertama Kali Terjadi di Peternakan Babi di Malaysia
Lantas apa itu virus Nipah, apa saja gejalanya dan siapa yang bersiko tertular?
Dilansir dari Kementerian Kesehatan virus Nipah merupakan penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah yang termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik dengan kelelawar buah sebagai host alamiahnya.
Baca juga: Bisakah Virus Nipah di India Menyebar ke Indonesia? Pakar: Potensi Terjadi Wilayah ASEAN Cukup Besar
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang berbeda.
Bisa tanpa gejala (asimptomatis), atau infeksi saluran napas akut (ISPA) hingga ensefalitis fatal.
Seseorang yang terinfeksi awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.
Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
Beberapa orang pun dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.
Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Waktu timbul gejala (masa inkubasi) umumnya 4-14 hari setelah terpapar virus Nipah.
Akan tetapi, terdapat laporan masa inkubasi hingga 45 hari.