Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO keluarkan peringatan terkait Sindrom Pernafasan Timur Tengah Coronavirus (MERS-CoV).
Diketahui dari 13 September 2022 hingga 12 Agustus 2023 terdapat tiga kasus virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang dikonfirmasi laboratorium.
Baca juga: Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspadai Penularan MERS-CoV
Termasuk dua kematian, dilaporkan ke WHO oleh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Ketiga kasus tersebut merupakan pekerja non-kesehatan yang mengalami demam, batuk, sesak napas, dan memiliki penyakit penyerta.
Dari ketiga kasus tersebut, dua kasus memiliki riwayat kontak dengan unta dromedaris dan memiliki riwayat konsumsi susu unta mentah dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala.
Baca juga: Jemaah Haji Diingatkan untuk Mewaspadai Penularan MERS-CoV
"Ketiga kasus tersebut adalah laki-laki, dan masing-masing berusia 42, 83, dan 85 tahun," demikian keterangan WHO pada laman resmi dilansir Tribunnews, Senin (19/9/2023).
Berdasarkan situasi inj WHO menekankan pentingnya pengawasan yang ketat oleh semua Negara Anggota terhadap infeksi saluran pernapasan akut, termasuk MERS-CoV.
Serta menyelidiki secara cermat setiap gejala yang tidak biasa.
Selain itu, WHO menegaskan penerapan tindakan infeksi, pencegahan, dan pengendalian sangat penting untuk mencegah kemungkinan penyebaran MERS-CoV di antara orang-orang yang berada di fasilitas kesehatan.
Petugas kesehatan harus selalu menerapkan kewaspadaan standar secara konsisten terhadap semua pasien.
Dan juga pada setiap interaksi di rangkaian layanan kesehatan.
Kewaspadaan terhadap droplet harus ditambahkan sebagai standar ketika memberikan perawatan kepada pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut.
WHO juga menyarankan pelindung mata harus diterapkan ketika menangani kasus infeksi MERS-CoV untuk menghindari aerosol.