TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Ibu yang siap menyapih bayinya atau mengurangi frekuensi menyusui mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mempermudah proses menyapih bayi.
Menyapih membutuhkan waktu, terutama bila bayi telah disusui dalam jangka waktu yang lama.
Untuk menyapih bayi, perlu melakukan strategi yang tepat agar bayi nyaman saat disapih.
Melansir Medical News Today, strategi berikut dapat membantu ibu dan bayinya menyesuaikan diri dengan rutinitas pemberian makan yang baru dan mengelola stres atau ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan oleh transisi ini.
Baca juga: 8 Tips Ampuh Kurangi Asupan Gula, Efektif Mencegah Sederet Penyakit Ini, Salah Satunya Diabetes
1. Ketahui kapan harus berhenti
Wanita tak perlu berhenti menyusui jika belum siap, dan tidak perlu melanjutkan menyusui jika sudah merasa cukup.
Meskipun demikian, beberapa pedoman sederhana dapat membantu para ibu menentukan apakah mereka ingin terus menyusui bayinya.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Makanan padat dapat diperkenalkan sekitar usia 6 bulan.
Setelah itu, pemberian ASI dapat dilanjutkan selama 1 tahun, atau selama ibu dan bayi berkehendak untuk melanjutkannya.
Bayi berusia di atas satu tahun terutama menggunakan ASI sebagai makanan tambahan, sumber kenyamanan, dan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Wanita terkadang mempertimbangkan untuk berhenti menyusui karena rasa sakit, pembengkakan payudara, tekanan sosial, atau ketakutan bahwa bayinya tidak mendapatkan cukup ASI.
Wanita yang ingin terus menyusui, namun mengkhawatirkan masalah ini, harus berkonsultasi dengan dokter atau spesialis menyusui.
Baca juga: Penderita PCOS Wajib Tahu! Terapkan 5 Tips Ini untuk Mencegah Penderita PCOS Mengidam Makanan