Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Leukimia merupakan jenis kanker yang patut diwaspadai.
Bulan September ini diperingati sebagai bulan kesadaran Leukimia.
Kasus leukemia di Indonesia terbilang tinggi. Menurut data GLOBOCAN 2020, jumlah kasus leukemia di Indonesia menempati urutan ke-9 terbanyak di dunia dengan temuan kasus baru sebanyak 14.979 jiwa dan terdapat 11.530 jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Leukemia sendiri adalah jenis kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak terkontrol dari induk pembentuk sel dalam darah di dalam sumsum tulang.
Namun sayangnya, dilansir dari laman situs Cordlife bahwa masih banyak orang yang tidak tahu pentingnya menyimpan sel darah tali pusat bayi.
Penyimpan sel darah tali pusat bayi bermanfat sebagai pengobatan leukemia atau kanker darah.
Dengan menggunakan terapi sel punca, sejak tahun 1988 para dokter telah berhasil mengobati lebih dari 40.000 pasien penderita leukemia dan kelainan darah.
“Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk menyimpan sel punca darah tali pusat bayi sangat penting untuk proteksi kesehatan keluarga di masa depan,” ujar Assistant Manager PT Cordlife Persada Wita Pratiwi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sering Muncul Tanpa Gejala, Ini Waktu yang Dianjurkan Untuk Deteksi Dini Hindari Kanker Prostat
Tercatat pula bahwa tidak semua penderita leukimia dapat menggunakan terapi ini.
Berdasarkan data disebutkan terdapat sekitar 70 persen pasien yang membutuhkan transplantasi sulit menemukan donor yang cocok di dalam keluarganya.
Lalu apa itu darah tali pusat dan mengapa penting untuk disimpan?
Sel punca atau stem cell adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
"Sel punca darah tali pusat lebih toleran terhadap ketidakcocokan Human Leukocyte Antigen (HLA), yaitu protein yang membantu sistem imun tubuh membedakan antara sel milik sendiri dan sel asing yang berbahaya,” kata dr. Mururul Aisyi, Sp.A (K) (dokter spesialis anak konsultan).
Pengambilan sampel darah tali pusat terbilang mudah dan dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang membantu persalinan.
Menurut dr. Aisyi, proses pengambilan tidak akan menggangu proses jalannya persalinan, baik cara normal atau Sectio Caesarea.
Wita Pratiwi mengatakan bahwa data statistik menunjukkan 1 dari 217 orang membutuhkan terapi sel punca dalam kehidupan mereka.
Memiliki darah tali pusat anak yang sudah tersimpan akan lebih menguntungkan dibandingkan harus melakukan pencarian sel punca dengan HLA yang cocok, tentunya hal ini akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang cenderung lebih lama.
Menyadari hal itu, Cordlife secara simbolis melakukan penyerahan donasi kepada YKAKI guna memberikan dukungan bagi anak-anak yang singgah di sana.
Cordlife dilengkapi dengan sertifikasi AABB (Association for the Advancement of Blood & Biotherapies) sehingga menjunjung tinggi kualitas pada penyimpanan darah tali pusat untuk berbagai penyakit, seperti Leukemia, Thalassemia, gagal ginjal dan dementia.