News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Atrial Fibrilasi Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Stroke dan Gagal Jantung, Begini Penjelasan Dokter

Penulis: Irma Rahmasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi terjadinya atrial fibrilasi, gangguan irama jantung

Baca juga: Tidak Makan Malam, Ini Efeknya untuk Tubuh, dr. Zaidul Akbar: Hidup Akan Lebih Sehat

Tingkatan Atrial Fibrilasi

dr Ignatius Yansen menyebutkan, atrial fibrilasi atau AF memiliki tingkatan atau stadium, yaitu stadium ringan dan stadium lanjutan.

Pada stadium ringan, keluhan yang muncul berupa denyut jantung yang tidak beraturan dan masih hilang timbul.

Sedangkan stadium lanjutan, denyut jantung yang tidak beraturan terjadi secara terus menerus, baik dalam kondisi istirahat ataupun dalam kondisi tidur, irama jantungnya selalu tidak beraturan.

"Faktor risiko paling utama adalah usia, seseorang dengan usia 80 tahun, sekitar 10 persen menderita atrial fibrilasi atau AF."

"Tetapi kondisi ini dapat dipercepat dengan faktor risiko lain seperti darah tinggi, kencing manis, dan lain sebagainya."

"Jadi diatas usia 40 tahun kita harus aware, beberapa pasien memang ada yang memiliki AF dini yaitu di usia 50an."

"Jadi pentingnya untuk MENARI, meraba nadi sendiri untuk deteksi dini pada diri sendiri," terang dr Ignatius Yansen.

Baca juga: Tips Mudah Ala dr. Zaidul Akbar untuk Mengatasi Sakit Kepala, Cukup Minum Air Berikut

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr Ignatius Yansen NG, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC dalam tayangan YouTube Kompas TV program Bincang Sehat.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunnews.com/IR)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini