Lebih lanjut dr Ignatius Yansen menjelaskan mengenai hubungan antara atrial fibrilasi yang dapat memicu stroke hingga gagal jantung.
"Atrial fibrilasi atau AF adalah denyut nadi yang tidak beraturan. Ketika denyut nadi tidak beraturan, itu jantung darahnya tidak memompa dengan baik," jelas dr Ignatius Yansen.
"Ketika jantung tidak memompa darah dengan baik, mudah sekali membuat darah dalam jantung menggumpal."
"Apabila lepas sampai ke otak akan terjadi kejadian stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi."
"Sedangkan untuk kejadian gagal jantung, jantung dipaksa bekerja dengan keras kemudian denyutnya menjadi sangat cepat sekian lama."
"Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung atau pompa jantung yang melemah karena takiaritmia yang tidak beraturan," lanjut dr Ignatius Yansen.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya
Keluhan Atrial Fibrilasi
dr Ignatius Yansen menuturkan, keluhan dari atrial fibrilasi ini sangatlah bervariasi, mulai muncul tanpa keluhan hingga keluhan yang berbahaya.
"Misalnya kita merasakan sesak napas atau berdebar dan lain sebagainya."
"Jantung dengan kondisi normal akan berdetak dengan baraturan atau normal heartbeat, sedangkan kondisi atrial fibrilasi ini adalah denyut jantung yang tidak beraturan, maka yang terjadi heartbeatnya juga tidak beraturan," ungkap dr Ignatius Yansen.
Menurut dr Ignatius Yansen, kondisi ini dapat dideteksi dengan MENARI atau meraba nadi sendiri.
Jika seseorang mengalami atrial fibrilasi, nadi akan terasa sangat tidak beraturan atau rasanya loncat-loncat dalam kondisi apapun.
"Kondisi jantung akan berdetak sangat cepat dalam kondisi apapun, bahkan saat kondisi sedang santai, jantung juga berdetak tidak beraturan," papar dr Ignatius Yansen.