Pasalnya, smart watch memiliki fitur untuk mendeteksi denyut jantung, jika denyut jantung tidak beraturan, biasanya smart watch tersebut akan memberikan peringatan.
Sehingga, Anda akan lebih aware terhadap kesehatan jantung Anda.
"Beberapa pasien saya menggunakan smart watch untuk mendeteksi denyut jantung dan ia bilang bahwa ia tidak memiliki gangguan irama jantung karena ia dapat mendeteksinya dengan menggunakan smart watch."
"Jadi mereka tahu, apakah mereka memiliki gangguan irama jantung atau tidak," papar dr Ignatius Yansen.
Baca juga: Tidak Makan Malam, Ini Efeknya untuk Tubuh, dr. Zaidul Akbar: Hidup Akan Lebih Sehat
2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
Langkah kedua untuk melakukan deteksi dini pada atrial fibrilasi adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Menurut dr Ignatius Yansen, saat pemeriksaan tekanan darah, ada yang namanya sistolik, diastolik, dan juga ada pendeteksi nadi.
Melalui pemeriksaan tersebut, Anda dapat melakukan deteksi apakah denyut jantung berdenyut normal atau mengalami aritmia (gangguan irama jantung).
3. MENARI, Memeriksa nadi sendiri
Langkah ketiga yang disarankan oleh dr Ignatius Yansen untuk mendeteksi adanya atrial fibrilasi atau tidak adalah dengan MENARI.
MENARI adalah meraba nadi sendiri, Anda diminta untuk meraba nadi sendiri untuk mengetahui apakah Anda mempunyai nadi yang teratur atau tidak, dan untuk mengetahui apakah nadi tersebut loncat-loncat atau tidak.
"Ada banyak faktor dan banyak alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi aritmia, termasuk yang paling sederhana dengan MENARI, memeriksa nadi sendiri," terang dr Ignatius Yansen.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya