Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo ungkap anggaran stunting sebesar Rp 30 triliun. Untuk apa saja biaya sebesar itu?
Hasto menjelaskan jika anggaran pemerintah untuk stunting pada tahun 2023, total Rp 30 triliun.
Baca juga: Stunting Masih Ditemukan, Kepala BKKBN Ungkap Pentingnya Hidup Bersih dan Sehat
"Anggaran pemerintah tahun 2023 total Rp 30 triliun untuk stunting," ungkap Hasto dalam door stop media dalam Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Dari Rp 30 triliun sebanyak, Rp 20 triliun diberikan kepada daerah dalam bentuk uang langsung kepada masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PHK) dari Kementerian Sosial.
Dengan harapan uang ini diterima keluarga untuk dibeli makanan untuk pencegahan stunting
Baca juga: Terus Berupaya Turunkan Stunting, Kepala BKKBN Optimistis Akan Capai Target 14 Persen pada 2024
Lalu hampir Rp 7 triliun itu di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dipakai untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dari Rp 7 triliun, sebanyak Rp 1,2 triliun dikirim ke puskesmas .
"Itu totalnya sudah Rp 20 triliun ditambah hampir 27,6 sekian ingat saya. Sisanya Rp 2 triliun koma sekian di bagi ke kementerian dan lembaga (terkait)," tutur Hasto.
"Contoh BKKBN mendapat Rp 800 miliar, itu dipakai untuk gaji tim pendamping warga dengan satgas di lapangan. Mayoritas untuk itu," jelas Hasto lagi.
Menurutnya, mungkin harapan dari presiden Joko Widodo untuk mengawal betul pengeluaran anggaran.
"Harus dikawal betul-betul supaya mayoritas sampai pada keperuntukkannya. Arahan bapak presiden saya kira baik. Kami meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan tambahan anggaran sesuai APBD masing-masing," tutupnya.