Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paparan asap rokok bisa sebabkan anak jadi stunting. 

Hal ini diungkapkan oleh Dokter ahli gizi dan Ahli Kesehatan Dr. Tan Shot Yen.

Baca juga: Megawati: Dedaunan Besar Kurang Efektif Tangkap Karbon Dioksida dan Hasilkan Oksigen

Asap rokok dapat mengikat oksigen, akibatnya, fungsi otot dan jantung akan menurun.

Di sisi lain, pasokan oksigen yang terganggu di dalam tubuh tentu dapat ganggu tumbuh kembang anak. 

"Problemnya bukan nikotin. Yang menjadi masalah orang merokok mau sigaret, pakai cerutu, vape itu menghasilkan asap. Asap itu mengandung gas karbon monoksida (CO)," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Pelaku Industri Kreatif Resah Terkait Rencana Larangan Iklan dan Promosi Rokok

Ketika gas C0 diikat oleh sel darah merah, maka ikatannya pada oksigen menjadi 200 kali lipat lebih kuat. 

"Padahal bayi buat tumbuh, buat hidup butuh oksigen. Kebayang tidak punya suami merokok, istri melahirkan berat badan lahir rendah karena anak tidak mendapat oksigen cukup," jelas dr Tan. 

Ia pun menceritakan pengalaman seorang pasien anak yang alami gangguan pernapaan. 

Telah berobat berkali-kali, namun tidak kunjung sembuh. 

Setelah ditelusuri, ternyata ayah dari sang anak merupakan perokok. 

"Iya itu, ada bapaknya. Atau mbahnya merokok," kata dr Tan. 

Lebih lanjut dr Tan pun menegaskan pentingnya persiapan yang utuh saat memutuskan jadi orangtua. 

"Itu sebabnya calon ayah, ibu itu pra conception, jauh lebih berharga dari pada pra wedding. Plis deh," pungkasnya.

Baca juga: Bukan Hanya Asap Rokok, Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru-Paru

Pra conception adalah pemahaman seorang calon orangtua untuk bisa memberikan yang terbaik pada anak. 

"Itu penting banget. Bukan karena egois, karena saya orangtua, saya mau ngerokok suka-suka gue. Sadar tidak, anda ditiru oleh anak," tuturnya.