Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tuberkolosis (TBC) beserta penyakit infeksi lainnya dapat sebabkan stunting pada anak.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Anak-anak di Indonesia masih banyak yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni yang berkisar 57,9 persen.
Baca juga: Tren Penurunan Angka Stunting, Kepala BKKBN Optimis Bisa Gapai Target Tahun Depan
Situasi ini yang memicu munculnya TBC dan penyakit infeksi lainnya.
"Oleh karena itu TBC juga penyakit-penyakit yg menular masih mewarnai hingga membuat tergerusnya status nutrisi dan penyebab stunting," ungkap Hasto pada keterangannnya, Senin (9/10/2023).
Meski begitu, upaya percepatan penurunan stunting dengan kolaborasi berbagai pihak telah menunjukkan penurunan yang signifikan.
"Kalau kita lihat target yang diberikan Pak Presiden yakni 14 persen di tahun 2024. Hari ini, stunting 21,6 persen harus turun 3,8 persen di tahun 2023 ini," lanjutnya.
Ia pun berharap hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023 akhir bisa mencapai 18 persen atau 17,8 persen.
Lebih lanjut, Hasto menekankan akan variasi makanan bagi anak-anak.
Selain itu hasto juga menyoroti kualitas keluarga dan mental emotional disorder di kalangan anak-anak dan remaja yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Prevalensi Stunting Terus Turun, Wakil Presiden: Tidak Boleh Berpuas Diri
Oleh karena itu BKKBN mengembangkan IBangga.
Pada prinsipnya mengembangkan bagaimana indikator keluarga yang tentram, bisa mandiri, dan bahagia.
'Ada hasilnya dan ini sudah masuk rencana pembangunan jangka panjang untuk dicapai targetnya yaitu indeks pembangunan keluarga," pungkas Hasto.