Menanggapi kondisi tersebut, Kepala BKKBN Dokter Hasto mengapresiasi Sumbawa Barat yang angka stunting telah sesuai dengan target Presiden RI di tahun 2024 yang telah mencapai dibawah 14 persen di 2024.
Semua pihak masih berupaya keras menuju ke 14 persen, tapi Sumbawa Barat sudah mencapai 13,9 persen.
"Ini saya kira satu apresiasi yang tinggi bagi kami," kata Dokter Hasto.
Sementara untuk angka Prevalensi Kontrasepsi Modern untuk Sumbawa Barat 56,9 persen
Diharapkan peserta KB bisa ditingkatkan menjadi 60 persen.
"Kemudian Unmet Need itu artinya keluarga yg seharusnya ber KB, tapi tidak ber KB itu ada 17,6 persen. Dan nanti ada beberapa hal yang perlu Pak Wagub untuk upayakan bersama dalam rangka untuk menekan angka stunting juga ini sangat berpengaruh," ujar Dokter Hasto.
BKKBN mengucapkan terima kasih atas penurunan angka stunting yang sangat signifikan hampir 10 persen dari 2021-2022 berkat upaya yang sangat baik.
"Saya kira karena yang Kabupaten/Kota lainnya justru naik, yang turun se NTB hanya Sumbawa Barat," kata Dokter Hasto.