News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Salurkan Bantuan Pangan Penanganan Stunting, PPI Imbau Penerima Laporkan Jika Ada Penurunan Kualitas

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI stunting

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) memastikan kualitas daging ayam dan telur yang disalurkan dalam program Bantuan Pangan Penanganan Stunting terjaga dengan baik.

PPI sebagai penyedia produk terus memastikan bahwa proses distribusi dari hulu hingga penerima yang terdata sebagai Keluarga Risiko Stunting (KRS) masih layak konsumsi.

Kepala Sekretariat Perusahaan PPI, Noverita Anggraeny, menyampaikan, PPI sebagai penyedia produk di Jawa Tengah terus menerapkan quality control hingga bantuan diterima oleh Keluarga Risiko Stunting (KRS) masih layak konsumsi.

Baca juga: Wapres: Angka Stunting di Bali Turun Hingga 4,65 Persen, Lewati Target Nasional

Pada saat ini, kata Noverita, PPI sebagai bagian dari BUMN Holding Pangan ID Food, tengah melakukan penyaluran Bantuan Pangan Penanganan Stunting tahap II di Provinsi Jawa Tengah.

Sebelumnya, pada tahap pertama PPI telah menyalurkan di Provinsi Jawa Barat. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan produk yang berkualitas baik untuk keluarga penerima,” ujar Noverita.

Menurutnya, kontrol terhadap kualitas daging ayam dan telur dilakukan sejak penerimaan produk dari mitra peternak, hingga proses distribusi, dengan menerjunkan langsung personel untuk melakukan kontrol.

“Kami juga memastikan bahwa daging ayam yang disalurkan telah bersertifikat halal, bersertifikat NKV, dikemas dalam plastik kemas dan tidak terkontaminasi benda asing, dan telur berwarna kecoklatan, tidak retak, permukaan yang halus, dan tidak ada kotoran,” jelasnya.

Baca juga: Audiensi ke BKKBN, Wakil Bupati Sumbawa Barat Sebut Makanan Cepat Saji Jadi Penyebab Stunting

Lebih lanjut Noverita mengungkapkan, PPI melakukan tindakan antisipasi jika ditemukan produk yang telah menurun kualitasnya atau tidak layak dikonsumsi, seperti yang sempat terjadi di Pekalongan, dimana terdapat enam daging ayam dalam kondisi kualitas yang menurun.

Salah satunya dengan melakukan penyortiran langsung bersama dengan dinas urusan pangan di daerah setempat dan PT Pos Indonesia (Persero).

Baca juga: BKKBN Evaluasi Program Penurunan Stunting di Wilayah Perbatasan, Pesisir, dan Rawan Pangan

“Kami juga mengimbau, agar jika keluarga penerima menemukan adanya penurunan kualitas dalam bantuan yang diterima, agar dapat melaporkan kembali di titik ambil bantuan. Kami akan langsung melakukan proses pergantian produk,” tutur Noverita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini