News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Takut ke Dokter Jika Temukan Benjolan di Payudara

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menunjukkan karya berupa kupu-kupu kertas dan kerajinan kertas berbentuk wanita bertuliskan ajakan deteksi dini kanker payudara untuk memperingati 'Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month) di area Plaza Fakultas Bisnis dan Ekonomi Ubaya, Rabu (18/10/2023). Aksi yang diprakarsai mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya Sabrina Putri Anjani bersama lima mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ubaya ini terinspirasi dari ibu salah satu mahasiswa yang menjadi seorang 'survivor' (pejuang) kanker payudara dan mengharuskan untuk operasi pengangkatan payudara. SURYA/HABIBUR ROHMAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyintas sekaligus pengurus Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Nani Firmansyah imbau masyarakat untuk tidak takut saat temukan benjolan di sekitar payudara. 

"Jadi sebenarnya menemukan benjolan atau apa, tidak perlu takut untuk mendatangi dokter," ungkapnya dalam kegiatan “Peduli Sadari Breast Cancer Fun Walk & Talk Show” di Thamrin 10 Food & Creative Park, Minggu (22/10/2023). 

Nani mengungkapkan jika kanker saat ini tidak perlu ditakuti karena semua fasilitas sudah disiapkan pemerintah.

Biaya kesehatan pun sudah dibantu dengan BPJS Kesehatan. 

"BPJS sudah meng-cover semua, dokter sudah lebih bagus (dan) siap," kata Nani lagi. 

Baca juga: Temukan Kanker Payudara di Stadium Awal, Bisa Tingkatkan Angka Kesembuhan

Lebih lanjut, ia pun menganjurkan pada perempuan untuk lakukan periksa payudara sendiri (sedari) setiap bulannya. 

"Kemudian kalau menemukan sesuatu segera pergi ke rumah sakit terdekat," lanjut Nani. 

Selain itu ia pun menganjurkan pada pasien kanker untuk konsisten menjalani pengobatan kanker payudara.  

"Kalau di kami, selama belum ada uji klinis-nya, obat-obatan itu sebaiknya tidak usah. Kalau hanya untuk biar kita lebih kuat badan, fit boleh," katanya.

Sejauh ini, kata Nanti belum ada pengobatan kanker payudara di luar ketentuan medis. 

"Tetapi betul-betul untuk kanker kayaknya belum ada deh ya. Kalau tidak, dokter kan akan menyarankan saya tidak usah minum tabet obat-obatan dari dokter. Minum saja disebutkan tadi," tambah Nani. 

Selama belum uji klinis lebih baik, maka obat dari dokter lebih dianjurkan. 

Khawatirnya, terlalu fokus dengan obat di luar medis malah jadi terlambat mencegah penyebaran kanker pada organ lain. 

"Karena banyak yang lalai, berobat ke sana ternyata hanya membuang waktu. Mereka butuh tiga bulan bekerja dan dengan penyebaran kanker sendiri," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini