News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perokok Aktif dan Pasif Bisa Picu Kanker Payudara

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rokok

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Berdasarkan data Global Cancer Statistics (GLOBOCAN) pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. 

Baca juga: Temukan Kanker Payudara di Stadium Awal, Bisa Tingkatkan Angka Kesembuhan

Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Nyatanya, rokok jadi salah satu faktor munculnya kanker payudara. 

Hal ini diungkapkan oleh dokter umum dr. Martha Roida Manurung yang bertugas di Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam kegiatan “Peduli Sadari Breast Cancer Fun Walk & Talk Show” di Thamrin 10 Food & Creative Park.

Baca juga: Kardiovaskular Jadi Penyebab Utama Kematian di AS, 30 Persen di Antaranya Didominasi Perokok Pasif

Sebelumnya, ia mengungkapkan jika ada faktor risiko munculnya kanker payudara. 

Satu di antaranya adalah perokok aktif mau pun pasif.

"Ada faktor hormonal paling besar 70 persen. faktor genetik kemudian yang perokok pasif atau merokok. Kurang olahraga sering makan lemak, stres tinggi seperti itu," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (22/10/2023). 

Lebih lanjut, dr Martha pun jelaskan kaitan antara merokok dengan kanker payudara. 

Merokok kata dr Martha dapat mendorong daya tahan tubuh menjadi lemah. 

Selain itu, sel-sel di dalam tubuh juga teroksidasi. 

Akibatnya, sel-sel dan jaringan tubuh lebih cepat rusak

"Pengaruhnya ke merokok jadi daya tahan tubuh menjadi lemah. Mudah untuk sel-sel nya jadi teroksidasi, jadi mudah untuk rusak," kata dr Martha. 

Karenanya, ia pun menghimbau agar perempuan giat melakukan periksa payudara sendiri (sadari) mulai usia 12 tahun

"Ayo kita giatkan sadari sedini mungkin. Mulai usia 12 tahun bagi para anak usia remaja. Usia 12 tahun biasanya sudah menstruasi. Lakukan rutin dilakukan setiap bulan," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini