Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) prediksi kasus cacar monyet di Indonesia mencapai angka 3.600 kasus.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu.
"Diperkirakan kasus kita dengan jumlah populasi kunci bisa 3600 orang kalau tidak diintervensi (dengan) baik," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023).
Maxi mengatakan angka tersebut didapatkan usai para Epidemiolog membandingkan rate kasus di Inggris.
Oleh karena itu, menurut dr Maxi, diperlukan sosialisasi terkait edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Baca juga: Di Indonesia Kasus Monkeypox Terus Bertambah, Kemenkes Lapor ke WHO
Selain itu, perlu ada edukasi perihal hubungan seksual.
Dan jika ada gejala (Monkeypox), maka dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan umumkan penambahan kasus positif Monkeypox jadi 14 kasus di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pun sampaikan penyakit penyerta dari 14 pasien tersebut.
Dari 14 pasien, 12 di antaranya terkena Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Selain itu ada lima orang yang juga alami penyakit sifilis.
Satu dari pasien positif Monkeypox juga mengalami hipertensi.
"Saat ini kasus positif Monkeypox di Indonesia telah bertambah jadi 14 orang. Kondisi penyakit penyerta 12 HIV. Lalu ada sifilis dan ada juga satu orang dengan hipertensi," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Tanggulangi Monkeypox, Kemenkes Akan Berikan 1.000 Dosis Vaksin untuk Orang Berisiko Tinggi
Lebih lanjut, saat ini ada 20 kasus probable.
Kasus probable, yaitu orang yang diyakini sebagai suspek dan ada ejala atau kontak dari kasus yang telah dikonfirmasi.
Namun 20 kasus ini tidak atau belum diambil sampel untuk melakukan pengecekan di laboratorium.
Di sisi lain ada 9 orang yang jadi suspect. Suspect adalah pasien dengan pengawasan yang menunjukkan gejala.
"Kita sudah ambil sampel (9 suspect) tinggal menunggu hasil. Dari 9 ini kita lihat hasilnya nanti, sore atau malam," jelas Maxi.