Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik buat anak-anak nya agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang menjadi yang terbaik dan berperan menjadi panutan (role model) bagi banyak orang.
Untuk mencapai hal ini, anak tentunya harus berada dalam kondisi prima dan memiliki kekebalan tubuh yang baik karena dapat berdampak pada keterampilan motorik halus dan meningkatkan kemampuan kognitif Si Kecil.
Ditambah lagi dengan kondisi lingkungan yang tidak baik seperti halnya 90 persen Anak di Jakarta terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat polusi yang membuat upaya menjaga daya tahan tubuh anak menjadi sangat penting.
Adapun penelitian menyebutkan, kondisi ISPA dan demam selama masa anak dapat dikaitkan dengan skor kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang belum pernah mengalami kondisi ini sebelumnya.
Dokter Spesialis Anak, dr. Attila Dewanti Sp.A(K) mengatakan, penting untuk memastikan imunitas anak dijaga secara optimal, terlebih saat sistem kekebalan tubuh anak belum sepenuhnya berkembang sampai mereka menginjak usia 8 tahun.
“Kondisi situasi lingkungan yang tidak menentu dan memberikan tantangan bagi kesehatan tak terkecuali bagi si kecil, membuat orang tua perlu sigap dalam menjaga kesehatan sang anak," katanya sesi diskusi parenting bertema Mempersiapkan Kemenangan si Kecil Sejak Dini di acara MB Fair di Atrium Gandaria City Mall, Jakarta belum lama ini.
Untuk itu, kata Attila, penting untuk memastikan imunitas mereka terjaga sejak dini agar momen pembelajaran nya dapat menjadi optimal.
Salah satu tips penting untuk memperkuat imunitas anak adalah melalui intervensi nutrisi.
"Memastikan nutrisi seimbang yang dibutuhkan si Kecil terpenuhi, diantaranya yang dapat mendukung imunitas mencakup Prebiotik, Omega 3, Omega 6 dan DHA yang bisa didapatkan berbagai sumber nutrisi,” katanya.
Dikatakannya, salah satu dari banyaknya penelitian di masa kini menunjukan bahwa imunitas yang lemah menurunkan skor kognitif anak menjadi 3 poin lebih rendah.
Selain itu, penyakit infeksi seperti diare juga dapat menurunkan kemampuan motoric halus hingga 26 persen.
"Selain intervensi nutrisi, intervensi stimulasi penting untuk dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil khususnya saat berada dalam periode The Winning Window dimana pada periode ini anak-anak sedang berada dalam periode tumbuh kembang yang krusial, serta masa mereka dapat belajar berbagai hal," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Psikolog Klinis Anak, Remaja & Keluarga, Irma Gustiana A, M. Psi mengatakan, anak dengan sistem imunitas yang kuat cenderung akan menjadi jarang sakit sehingga dapat lebih optimal dalam belajar dan mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya.
Untuk mempersiapkan anak dengan jiwa pemenang yang berbakat, percaya diri, tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan diperlukan stimulasi yang tepat sejak dini.