News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Delegasi dari Luar Negeri Kunjungi BPJS Kesehatan, Pelajari Program JKN

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan delegasi Joint Learning Network (JLN) dari berbagai negara kunjungi Kantor Pusat BPJS Kesehatan untuk studi banding di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum genap sepuluh tahun berjalan, sudah lebih dari 95 persen penduduk Indonesia menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tercepat dalam berprogres menuju Universal Health Coverage (UHC). 

Karena itulah, tak sedikit negara yang tertarik mempelajari bagaimana BPJS Kesehatan beroperasi. 

Kali ini, Indonesia menjadi tuan rumah acara Asian e-Health Information Network (AeHIN) General Meeting 2023 yang diselenggarakan AeHIN berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan RI pada 6-9 November 2023. 

Puluhan delegasi Joint Learning Network (JLN) dari berbagai mancanegara kunjungi Kantor Pusat BPJS Kesehatan untuk studi banding.

Yaitu mengenai pengelolaan Program JKN yang merupakan jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan skema kontribusi dan penyelenggara tunggal.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti ungkap jika data yang dimiliki BPJS Kesehatan merupakan aset.

Menurutnya, data dan informasi Program JKN ini ibarat tambang emas. 

Setiap hari, ada 112 juta transaksi data yang berlangsung di dalam ekosistem Program JKN, atau 1.296 transaksi data per detik. 

Terdapat 397,8 miliar row data, yang meliputi data kepesertaan, pelayanan kesehatan, dan iuran. 

"Karenanya, kami berupaya memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya,” kata Ghufron dalam rangkaian acara Asian eHealth Information Network (AeHIN) General Meeting 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Tak Hanya untuk Kesehatan, Rumah Sakit Juga Harus Perhatikan Kualitas Makanan

Data ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian maupun pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti (evidence based policy).

Data ini tentunya mendukung optimalisasi penyelenggaraan Program JKN. 

Ghufron juga menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan telah mengembangkan beragam inovasi digital untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada peserta. 

Mulai dari antrean online untuk memangkas waktu tunggu di fasilitas kesehatan.

Layanan Skrining Riwayat Kesehatan untuk mendeteksi dini risiko penyakit kronis, konsultasi online dengan dokter, dan yang terbaru bernama i-Care JKN. 

Tidak hanya itu, BPJS Kesehatan juga telah menciptakan Dashboard JKN bagi Pemerintah Daerah.

Dashboard JKN ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses data sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini