News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peran Vital Komunitas Mengakhiri Ancaman AIDS, Mulai dari Akses Pengobatan HIV hingga Melawan Stigma

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UNAIDS gelar jumpa pers peluncuran Laporan World AIDS Day bertema Let Communities Lead, Menteng, Selasa (28/11/2023).

Melalui komunitas dan gerakan masyarakat sipil, perlawanan terhadap stigma terhadap ODHIV bisa berjalan lebih masif. Tentu dengan peran pemerintah yang berani menjamin hak asasi mereka dilindungi.

Di tahun ini, untuk pertama kalinya, mekanisme akuntabilitas HAM untuk diskriminasi berbasis HIV telah dibentuk oleh Komnas HAM berkat advokasi dari komunitas.

"Sekarang, setiap orang yang mengalami diskriminasi berbasis HIV dapat mengajukan pelaporan dan pengaduan kepada Komnas HAM untuk mendapatkan akses ke keadilan dan upaya pemulihan hak," papar Tina.

"Di sisi lain, untuk mengakomodir ODHIV dan populasi kunci masih sulit akses jenis layanan yang dibutuhkan, kita telah melakukan capacity building 95 penyedia layanan dari berbagai sektor, layanan KBG, psikososial, bantuan hukum, dan HKSR untuk bisa memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi ODHIV dan populasi kunci," tambah Tina.

Demi mengakhiri AIDS di dunia, komunitas harus diberi ruang untuk memimpin dalam setiap perencanaan dan program-program untuk mengakhiri HIV.

"Peran kepemimpinan komunitas dijadikan inti dalam semua rencana dan program HIV, karena “nothing about us without us”. Peran kepemimpinan komunitas harus mendapatkan pendanaan penuh dan dapat diandalkan," sebut Tina.

Menurutnya, memerankan komunitas sebagai pemimpin dalam program mengakhiri AIDS ini bukan sekadar wacana, namun itu menjadi langkah kongkret untuk menuju capaian bersama.

"Yang tak kalah penting, implementasikan aturan dan hukum yang mendukung ruang bagi komunitas untuk beroperasi dan melindungi hak asasi manusia, termasuk semua populasi kunci dan ODHIV," tuturmya.

Di sisi lain, UNAIDS menekankan pentingnya Pre-Exposure Profilaksis atau PrEP untuk melindungi diri dari penularan HIV dengan mengkonsumsi tablet sekali sehari setiap hari.

Hasil dari penggunaan PrEP ini terbukti cukup efektif dengan dorongan komunitas.

Hingga saat ini, jumlah PrEP user telah mencapai 8 ribu user, bahkan tahun depan PrEP akan tersedia di 95 district di Indonesia.

"Komunitas punya peran penting dalam advokasi dan penjangkaun yang luas terhadap program PrEP. Hal ini terlihat dari Januari hingga Oktober 2023, dengan adanya PrEP champion telah berhasil ajak 1,277 orang untuk akses PrEP, baik yang dirujuk dari Rujukan Statis, Rujukan Mobile PrEP, Referal test JKT, Referal Saya Berani, dan Tanya Marlo," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menyampaikan, Kemenkes mencatat jumlah kasus ODHA tahun 2023 sebanyak 515.455 jiwa.

Jumlah itu kemungkinan bisa bertambah jika penelusuran kasus dilakukan secara serius dan dilakukan bersama-sama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini