Kolesterol disebut mengalami gangguan, apabila nilainya berada di luar dari rentang nilai normal yang seharusnya.
Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) atau kolesterol jahat.
Disebut jahat karena peningkatan kadar LDL di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dalam pembuluh darah arteri.
Sehingga menimbulkan penyempitan aliran darah dan menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.
Sedangkan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) atau kolesterol baik berfungsi untuk membantu mengangkut kolesterol (membersihkan/scavenger) dari pembuluh darah arteri untuk kembali ke dalam hati.
Sayangnya kadar kolesterol tinggi jarang yang menimbulkan gejala.
"Hati-hati, kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam kebanyakan kasus, gejala baru terasa saat kondisi ini mengarah pada pembentukan plak di dalam pembuluh arteri," jelasnya.
Oleh karena itu pencegahan dan pengelolaan gangguan kolesterol sangat diperlukan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan.
• Perubahan gaya hidup. Menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, makanan olahan, makanan dengan kadar garam dan kadar gula tinggi.
Peningkatan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan mengelola gangguan kolesterol.
Penting juga untuk menghindari alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok
• Penggunaan obat-obatan Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan jenis statin dapat memberikan dampak pada kehamilan.